Sejak
tahun 2004 pusat pengkajian islam dan masyarakat (PPIM) universitas islam
negeri syarif hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan kedutaan besar jepang di Indonesia untuk mengirim pimpinan pondok pesantren di Indonesia untuk stady
banding ke jepang dengan biaya dari pemerintah jepang.
Pada
angkatan ke 14 tahun 2017 ini ada 9 (Sembilan) pondok pesantren seindonesia
yang terpilih untuk diberangkatkan ke jepang dua dari NTB salah satunya adalah
Pondok Pesantren Cendikia Darul Lutviah Murni NW pimpinan Bapak Dr. H.M. Mugni
Sn.,M.Pd.,M.Kom yang terletak di dusun aik lomak desa toya kecamatan aikmel
Lombok timur.
Peroses
agar bisa terpilih adalah adanya rekomendasi dari dosen UIN Jakarta, profil
pondok pesantren dan curriculum vite dari pimpinan pondok pesantren. Adapun
keriteria pondok pesantren yang terpilih tidaklah mudah, harus ada ciri khas
keunggulan dari setiap pesantren
terpilih, seperti Pondok
Pesantren Cendikia aik lomak, ciri khasnya adalah potensi alam, pelestarian budaya lokal. Dan
maksimalisasi potensi alam. Kalau menggunakan bahasa arab/bahasa inggris atau
kajian kitab kuning tidak termasuk keunggulan, tatapi itu salah satu unsure
yang harus ada di dalam pendirian pondok pesantren, akan tetapi pondok
pesantren yang menggunakan bahasa arab atau bahasa inggris dan ada cirri khas
dan keunggulannya inilah yang mendapatkan nilai lebih pada saat di survey.
Kegiatan
ini berlangsung sejak tanggal 1-12 oktober 2017, dan selama kegaiatan dijepang
semua peserta akan dibawa berkunjung ke 5 kota besar yaitu, Tokyo, Kobe,
Hirosima, Kyoto, dan Osaka, dan di ajak berkunjung ke sekolah perguruan tinggi,
sekolah mengengah swasta, dialog lintas
agama dengan biksu besar dan biksu muda, diaolog dengan korban bom hirosima,
dialog dengan guru dan siswa pada sekolah atau perguruan tinggi yang di
kunjungi, dan masih banyak lagi temapat-tempat lainnya yang di kunjungi
termasuk bertemu dengan ketua masyarakat
muslim jepang dimasjid kobe bersama
pengurus persatuan pelajar Indonesia jepang.
Kesimpulan
yang dapat dipetik dari jepang menurut bapak Dr.H.M.Mugni sn., M.Pd., M.Kom
adalah, jepang menghargai pendidikan,
jepang menghargai budayanya,
jepang disiplin, di jepang tidak ada orang terlambat tidak ada istilah molor
dan jepang bekerja dengan ilmu.
Sumber:
suara rinjani
EmoticonEmoticon